Xabi Alonso mencatat sejarah luar biasa sejak mengambil alih Bayer Leverkusen pada Oktober 2022. Di bawah kepemimpinannya, klub ini menjelma menjadi kekuatan dominan di Bundesliga. Ketika ia diumumkan akan meninggalkan klub pada musim panas ini, banyak yang mulai menyoroti jejak luar biasanya di BayArena. Dari tim papan bawah menjadi juara tak terkalahkan, Alonso benar-benar membuat gebrakan besar.
Awal Penunjukan Alonso
Setiap kisah indah pasti dimulai dari suatu tempat, dan bagi Alonso, awalnya adalah posisi ke-17 klasemen Bundesliga. Ia mengambil alih tim dari Gerardo Seoane yang kini menangani Borussia Monchengladbach pada Oktober 2022. Dalam konferensi pers pertamanya, Alonso menyatakan optimisme besar terhadap proyek ini. “Saya merasa bisa berperan penting di sini dan punya dampak bagi tim,” ujarnya. Perubahan positif langsung terlihat setelah itu. Alonso meraih kemenangan 4-0 atas Schalke di laga perdananya sebagai pelatih. Meski kemenangan berikutnya baru datang tujuh pertandingan kemudian, Leverkusen mulai bangkit. Perlahan tapi pasti, mereka naik dari zona degradasi ke papan tengah.
Fondasi Filosofi Permainan
Pengalaman Alonso sebagai pemain di bawah pelatih top seperti Pep Guardiola dan Jose Mourinho sangat berpengaruh. Ia kembali menanamkan rasa percaya diri dan tanggung jawab individu kepada para pemain. “Pemain saya bukan robot,” kata Alonso setahun setelah ditunjuk. “Mereka harus bisa membuat keputusan sendiri di lapangan.” Filosofi ini menyulut semangat skuad yang diisi pemain seperti Patrik Schick, Florian Wirtz, dan Jeremie Frimpong. Hasilnya, Leverkusen finis di posisi keenam Bundesliga dan mencapai semifinal Liga Europa setelah kedatangan Alonso. Meski sempat dipermalukan 1-5 oleh Frankfurt, Alonso tetap konsisten. Ia mengoleksi 13 kemenangan dari 26 laga Bundesliga musim perdananya.
Bursa Transfer yang Sempurna
Alonso membuat keputusan besar dengan melepas Moussa Diaby dan Nadiem Amiri secara permanen. Callum Hudson-Odoi juga dipulangkan ke Chelsea setelah masa pinjamannya berakhir. Sebagai gantinya, ia mendatangkan pemain yang sangat tepat sasaran. Jonas Hofmann, Nathan Tella, dan kiper baru Matej Kovar menjadi tambahan penting. Namun perekrutan Granit Xhaka, Victor Boniface, dan Alejandro Grimaldo adalah yang paling menonjol. Ketiganya langsung menjadi tulang punggung permainan Alonso. Xhaka memainkan peran krusial di lini tengah dengan distribusi bola yang tahan tekanan. Ia mencatat 79% keberhasilan dalam mengatasi pressing sepanjang musim 2023/2024. Boniface menjadi solusi saat Schick cedera dan mencetak 14 gol di Bundesliga. Ia menunjukkan kualitas sebagai striker modern yang piawai berkolaborasi dengan Wirtz. Sementara Grimaldo, yang datang gratis dari Benfica, tampil luar biasa di sisi kiri. Ia memungkinkan Alonso mengubah formasi menjadi 3-4-2-1 demi mengoptimalkan kekuatan skuad.
Tumbuh Bersama Leverkusen
Meski baru memiliki pengalaman melatih Real Sociedad B, Alonso cepat beradaptasi. Ia belajar menjadi pemimpin dalam berbagai situasi dan terus berkembang secara taktik. “Kami bukan tim penguasaan bola tahun lalu,” ujarnya pada 2023. “Tahun ini berbeda, dan saya harus belajar meyakinkan pemain untuk berubah.” Hasilnya luar biasa. Leverkusen menjuarai Bundesliga untuk pertama kalinya, dengan rekor 90 poin dan tak terkalahkan sepanjang musim. Mereka juga menjuarai DFB Pokal dan hanya kalah sekali sepanjang musim kompetitif, yaitu di final Liga Europa melawan Atalanta. Sebuah pencapaian fenomenal dari pelatih yang awalnya diragukan.
Julukan Laterkusen dan Kebangkitan Mental
Sebelumnya dikenal dengan julukan Neverkusen karena sering gagal di momen krusial, kini mereka dijuluki Laterkusen. Julukan ini menggambarkan ketangguhan mereka mencetak gol di menit-menit akhir. Gaya bermain penguasaan bola membuat lawan kelelahan dan kesulitan bertahan hingga akhir laga. Mentalitas pantang menyerah menjadi ciri khas pasukan Alonso. Contohnya terlihat saat mereka membalikkan keadaan melawan VfB Stuttgart dua kali musim ini. Sekali di ajang Supercup, dan sekali lagi di Bundesliga pekan ke-26.
Menembus Batas dan Warisan Abadi
Musim 2024/2025 memang tidak sempurna karena gagal mempertahankan gelar. Mereka tersingkir di babak 16 besar Liga Champions dan semifinal DFB Pokal. Namun tetap saja, musim ini tergolong sukses besar bagi klub yang dulu sering gagal di saat penting. Mereka bahkan bisa mencatat poin terbanyak kedua dalam sejarah klub jika menang di dua laga sisa. Alonso memang akan hengkang, namun pengaruhnya abadi. Ia mengubah Leverkusen dari tim biasa menjadi kekuatan besar di Jerman dan Eropa.
Dampak Jangka Panjang Xabi Alonso
Xabi Alonso telah memberikan dampak yang tak terlupakan bagi Bayer Leverkusen selama menangani klub tersebut. Kepemimpinannya telah menciptakan fondasi yang kuat bagi klub ini untuk bersaing di level tertinggi, baik di dalam maupun di luar Jerman. Meskipun ia akan meninggalkan klub pada akhir musim, warisannya akan terus dikenang dalam sejarah BayArena.
Perubahan Taktik dan Strategi
Selama masa kepelatihan Xabi Alonso, Bayer Leverkusen telah mengalami evolusi dalam taktik dan strategi permainan. Dari filosofi possession-based yang dia adopsi dari pengalaman bermainnya di level tertinggi, hingga kemampuannya untuk menyesuaikan dan beradaptasi dengan situasi tertentu, Alonso telah membawa perubahan yang signifikan dalam cara tim bermain. Hal ini telah membantu Leverkusen untuk menjadi lebih fleksibel dan efektif dalam menghadapi berbagai lawan di berbagai kompetisi.
Pengaruh Mental dan Motivasi
Selain taktik dan strategi, Xabi Alonso juga dikenal karena kemampuannya dalam membangun mental dan motivasi pemain. Dia telah menjadi teladan bagi para pemain muda Leverkusen, mengajarkan tentang pentingnya ketekunan, ketahanan, dan semangat juang dalam setiap pertandingan. Dengan pendekatan ini, ia telah membantu para pemain untuk terus berkembang dan memberikan yang terbaik di lapangan.
Pencapaian di Tingkat Eropa
Selama masa kepelatihannya, Xabi Alonso juga berhasil membawa Bayer Leverkusen ke panggung Eropa yang lebih besar. Mereka tampil di Liga Champions dan Liga Europa dengan penampilan yang mengesankan, meskipun tidak selalu berhasil meraih kemenangan. Namun, pengalaman ini telah memberikan wawasan berharga bagi klub dan pemainnya untuk terus berkembang dan bersaing di level Eropa.
Warisan dan Penghargaan
Meskipun Xabi Alonso akan meninggalkan Bayer Leverkusen, warisannya akan tetap terus hidup dalam ingatan para penggemar dan pecinta sepak bola. Klub dan pemain yang pernah dilatihnya akan terus mengenang kontribusi dan pengaruh positif yang ia berikan selama masa kepelatihannya. Selain itu, mungkin saja Alonso akan menerima penghargaan khusus atas kontribusinya yang luar biasa selama menangani klub tersebut.
Dengan semua perubahan positif dan prestasi yang telah diraih selama masa kepelatihan Xabi Alonso, Bayer Leverkusen dapat melangkah maju dengan keyakinan dan optimisme untuk masa depan yang cerah. Meskipun tantangan selalu ada di dunia sepak bola, namun dengan fondasi yang telah dibangun oleh Alonso, klub ini memiliki potensi untuk terus bersaing di level tertinggi dan meraih kesuksesan yang lebih besar lagi.