755Sports.id – Kabar mengejutkan datang dari klub yang baru saja merayakan gelarnya di Liga 1. Ternyata, PSM Makassar tidak memperoleh hadiah berupa uang meski telah dinobatkan sebagai juara. Situasi tersebut tentu membuat publik terheran-heran.
Seperti diketahui, Juku Eja berhasil finish sebagai juara liga untuk musim 2022-2023. Klub tersebut unggul jumlah poin dengan klub-klub pesaingnya sehingga berhak meraih gelar musim ini. Namun rupanya ada perbedaan terkait hadiah pemenang yang diperoleh musim ini.
PSM Tidak Mendapat Hadiah Uang
PSM Makassar telah dinobatkan sebagai juara BRI Liga 1 musim ini sejak akhir Maret kemarin. Namun proses pemberian gelar diberikan saat laga terakhir klub pada tanggal 16 April. Selain klub, Bernardo Tavares dan Willem Jan Pluim juga dinobatkan sebagai pelatih serta pemain terbaik musim ini.
Sama-sama mendapat gelar, namun ada perbedaan dari hadiah yang diterima oleh ketiga pihak tersebut. Sang pelatih serta Kapten tim menerima trofi, plakat serta tambahan uang sebesar 150 juta sebagai hadiah individu. Sedangkan pihak klub justru hanya mendapat trofi saja tanpa tambahan uang sepeserpun.
Situasi tersebut tentu menjadi tanda tanya besar bagi publik karena seharusnya bonus klub lebih besar. Pasalnya, ajang Liga 1 mendapat pemasukan yang sangat besar dari hak siar dan sponsor. Terlebih yang menjadi sponsor adalah salah satu perusahaan BUMN.
Netizen akhirnya mulai membandingkan Liga 1 dengan kompetisi-kompetisi lainnya yang pernah terlaksana. Sekelas turnamen saja mampu memberikan hadiah yang sangat besar untuk pemenangnya. Bahkan kompetisi setingkat tarkam juga memberikan hadiah berupa uang pada sang juara.
Seperti contoh Arema FC yang menerima hadiah sebesar 2 miliar dari gelar juara Piala Presiden tahun 2022. Sekelas Piala Gubernur Kaltim kabarnya juga memberikan hadiah sebesar 1 miliar untuk pemenangnya. Melihat fakta tersebut, seharusnya PSSI dan PT. LIB malu karena kalah dengan kompetisi kecil.
PSM Makassar rupanya tidak sendirian karena rupanya peniadaan hadiah uang tersebut sudah terlaksana sejak tahun 2018 lalu. Hal tersebut juga sudah dipastikan langsung oleh pihak Persija dan Bali United. Mendengar hal itu, netizen bertambah miris dengan situasi sepak bola Indonesia.
Tanggapan PT. LIB
Sebagai bentuk keprihatinan, netizen kemudian menuntut penjelasan dari PT. LIB selaku operator Liga. Netizen beranggapan jika kebijakan yang ditetapkan tersebut kurang tepat. Bahkan kecurigaan mulai muncul karena masalah tersebut.
Menjawab pertanyaan dari netizen, akhirnya PT. LIB yang diwakili Ferry Paulus memberikan tanggapan. Sang direktur mengatakan jika peniadaan hadiah uang tersebut memang sudah menjadi kesepakatan semua klub Liga 1 sejak tahun 2018 lalu. Termasuk PSM Makassar yang saat ini menjadi juara.
Menurut Paulus, semua dana yang diterima dari pelaksanaan Liga 1 sudah didistribusikan pada masing-masing klub sejak awal musim. Masing-masing klub Liga 1 telah menerima uang sebesar 5,5 miliar rupiah. Dan ketentuan tersebut sudah disepakati 18 klub pada awal musim kemarin.
Pendistribusian dana sebesar 5,5 miliar itu sendiri dilakukan secara bertahap setiap bulannya. Karena hal itulah klub yang menang tidak menerima hadiah uang dan hanya trofi saja. Hadiah berupa uang hanya diberikan untuk juara dalam kategori individu.