755Sports.id – Inter Milan harus takluk di partai final Liga Champions dengan skor 1-0 atas Manchester City di Ataturk Stadium. Permainan dari para punggawa raksasa Serie A ini tak menuai banyak pujian.
Nerazzurri kebobolan di menit ’68 lewat sepakan kaki kanan Rodri. Bagaimana evaluasi pemain Inter Milan? Simak ulasan berikut!
Tebar Banyak Ancaman
Manchester City mampu untuk menguasai jalannya laga final. Penguasaan bola 54% untuk anak asuh Pep Guardiola berbanding 44% untuk Inter.
Edin Dzeko dkk lebih banyak mengancam gawang Ederson Moraes dengan melepas sebanyak 14 tendangan. Sementara City hanya berikan tujuh tembakan.
Laga final ini berjalan disiplin. Hanya dua kartu kuning untuk City dan dua untuk Inter.
Evaluasi Pemain Inter Milan
Andre Onana berdiri di bawah mistar gawang dengan baik. Dirinya melakukan penyelamatan dari sepakan kaki kiri Erling Haaland pada menit ke-27.
Pada babak kedua sepakan kaki kiri Phil Foden mampu dimentahkan oleh mantan kiper Ajax tersebut. Namun ia tak mampu menghalau tendangan yang diberikan Rodri di menit ’68.
Matteo Darmian tampil baik secara positioning. Dia bertugas untuk mendukung Dumfries ketika Grealish mencoba penetrasi ke tengah lapangan.
Francesco Acerbi bermain sangat agresif di lini belakang. Dia menjadi salah satu pemain yang memastikan bentuk pertahanan tersusun rapi. Ia juga kerap maju untuk mendukung serangan.
Alessandro Bastoni adalah raja dalam duel udara. Dia memenangkan semua duel udara dari tiga kali duel yang ia lakukan.
Denzel Dumfries harus bekerja lebih keras untuk melawan Grealish di sisi kanan Inter Milan. Namun ketika menyerang ia tidak pernah memberikan banyak hal di sepertiga akhir area lawan.
Dia menyia-nyiakan satu momen bagus untuk melakukan berikan umpan silang. Dengan tiga pemain yang menunggu di dalam kotak penalti.
Nicolo Barella tebar ancaman di babak pertama untuk melepaskan tendangan lob dari jarak jauh. Namun sayang bola masih sangat jauh dari sasaran.
Dia adalah otak dari permainan Inter di lini tengah. Namun kali ini ia tidak tampil cukup bagus dalam melepaskan umpan dan tembakan.
Marcelo Brozovic mampu tampil tenang di partai final ini. Ia mengarahkan permainan dengan baik di lini tengah.
Pemain asal Kroasia ini kerap mengisi celah di lini pertahanan. Namun ia tidak bermain agresif saat tidak menguasai bola.
Hakan Calhanoglu tidak memberikan dampak yang berarti bagi Inter. Ia ditarik keluar di menit ’84 untuk digantikan Henrikh Mkhitaryan.
Federico Dimarco melancarkan serangan yang luar biasa di babak pertama. Dia berani untuk menerobos ke depan demi lakukan progresi. Sayang sundulannya di menit ’71 masih membentur mistar gawang.
Lautaro Martinez hanya berikan dua ancaman pada laga final tersebut. Sundulannya di menit 12 masih bisa diselamatkan Ederson.
Edin Dzeko rajin naik turun pada laga final tersebut. Meski tak berikan dampak yang signifikan dalam permainan.